Haul ke-3 KH Masyhadi: Momentum Menebar Manfaat untuk Umat

News79 Dilihat

Lamongan – Resepsi puncak peringatan haul ke-3 KH Masyhadi pendiri Pondok Pesantren Fathul Hidayah Pangean Lamongan (20/7) berlangsung khidmat, dengan tujuan menebarkan manfaat bagi umat. Terdapat ribuan santri, alumni, dan masyarakat menghadiri acara tahlil dan pengajian di pelataran pesantren.

Sebelum acara puncak, M Ubab Mi’roji menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan haul dimulai dari tanggal 15 Juli 2024, diawali dengan kegiatan bazar dan expo yang melibatkan masyarakat luar. Kemudian dilanjut dengan kegiatan santunan anak yatim, donor darah, kirab santri, festival banjari, dan ditutup dengan acara reuni dan silaturahim nasional Ikatan Alumni Pondok Pesantren Fathul Hidayah (Ikafah).

“Intinya begini, rangkaian kegiatan haul harus benar-benar bernilai positif. Menebar kemaslahatan dan kebahagiaan untuk para santri dan masyarakat pada umumnya. Pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui bazar, peduli kepada sesama melalui santunan yatim dan donor darah. Meningkatkan rasa cinta pada Nabi melaui festival sholawat banjari, dan masih banyak lagi,” tutur Gus Ubab di halaman PP Fathul Hidayah Pangean Lamongan, Minggu (21/7/24).

Ketua panitia pelaksana haul ini menambahkan, kegiatan-kegiatan semacam ini kedepannya akan lebih ditingkatkan dan pastinya bersentuhan langsung dengan masyarakat. Menurutnya, pesantren ingin hadir sebagai partner masyarakat dalam segala hal, bukan sebatas dalam proses belajar mengajar di dalam kelas.

“Kami sebagai santri beliau diajari sebuah filosofi, selalu mensyukuri kehidupan dan tangguh dalam berjuang. Hidup itu sawang sinawang, bisa jadi kehidupan yang kamu jalani dan keluhkan sekarang adalah impian banyak orang, begitu juga sebaliknya,” imbuhnya.

Kesaksian Gus ubab menerangkan bahwa keteladanan Kiai Masyhadi menjadi spirit bagi orang-orang di sekitarnya. Menurutnya, ia dikenal sebagai tokoh yang ikhlas dan sabar dalam mendidik santri.

“Banyak alumni yang sukses, mengambil peran penting di tengah-tengah masyarakat. Diakui atau tidak, semua itu adalah hasil keikhlasan beliau dalam mendidik para santri,” pungkasnya.(Dia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *