Jakarta – Wakil Presiden Indonesia yang juga Dewan Syuro pertama PKB KH Makruf Amin akhirnya buka suara menanggapi persoalan konflik antara PKB dan PBNU yang saat ini sedang memanas.
Kiai Makruf menjelaskan bahwa antara PKB dan PBNU memang mempunyai hubungan yang erat, namun hubungan tersebut bukanlah sampai pada titik saling mengintervensi antara PBNU ke internal PKB.
“Sebetulnya hubungan PBNU dengan PKB itu, hubungannya itu hubungan aspiratif, hubungan kultural, dan hubungan historis. Tidak ada hubungan struktural,” kata Kiai Makruf,
Kiai Makruf menegaskan PBNU tidak bisa mengintervensi PKB sebagai partai politik. Sebab PKB sendiri didirikan dengan kekuatan Independen yang bisa menentukan arah politiknya sendiri.
“Jadi tidak saling mengintervensi ya, dia [PKB] memiliki Independensi,” katanya.
Memang idealnya, kata Kiai Makruf, PKB dan PBNU tidak teharusnya terjadi konflik, karena keduanya memiliki tugas dan tupoksinya masing-masing berbeda.
“Sebaiknya memang tidak terjadi konflik ya, seharusnya bekerjasama dengan baik. Dengan tugas masing-masing. PBNU tetap pada misi pembangunan keummatan, PKB pada politik,” ujarnya.
Oleh sebab itu, lanjutnya, jika ada konflik kepentingan antara PBNU dan PKB menurutnya merupakan suatu hal yang aneh, dan harus diluruskan kembali, kepada tupoksi masing-masing.
“Oleh karena itu kita harapkan, tidak terjadi [konflik] lagi lah. Masing-masing berada di jalurnya. Fokus kepada masing-masing tugasnya agar tidak terjadi konflik,” pungkasnya.(Dia)