Jakarta – Nusron Wahid resmi menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) setelah menjalani serah terima jabatan dari pendahulunya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Acara serah terima jabatan tersebut berlangsung di Kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta Selatan, pada Senin (21/10/2024) malam.
Pada prosesi serah terima, Nusron Wahid didampingi oleh Wakil Menteri ATR/BPN yang baru, Ossy Darmawan. Sementara itu, AHY hadir bersama Wakil Menteri ATR/BPN periode sebelumnya, Raja Juli Antonio. Keempatnya kemudian menandatangani dokumen serah terima jabatan sebagai simbol resmi pergantian kepemimpinan di Kementerian ATR/BPN.
Dalam sambutannya, AHY menitipkan beberapa tugas yang belum terselesaikan kepada Nusron. Ia berharap agar tugas-tugas tersebut dapat dilanjutkan dan membawa kemajuan bagi Kementerian ATR/BPN.
“Selamat datang Gus Nusron, semoga semakin sukses, semoga bisa membawa ATR BPN semakin maju. Seperti tagline kita, semakin melayani, semakin profesional, semakin maju,” ujar AHY.
“Banyak keinginan yang belum terwujud sebelumnya. Maka kita titipkan ke Bapak Menteri yang baru,” lanjut AHY yang menjabat sebagai Menteri ATR/BPN dari Februari hingga Oktober 2024.
Nusron Wahid dalam sambutannya menyatakan kesiapannya untuk melanjutkan program-program unggulan yang telah dirintis oleh AHY. Ia juga berjanji akan menjalankan tugas-tugas yang dititipkan kepadanya.
“Jangan khawatir, semua titipannya akan kami lanjutkan. Apalagi Pak AHY sekarang menjadi Menko Infrastruktur yang membidangi kami. Selain kami takut ditegur, memang baik untuk melanjutkan program tersebut,” ujar Nusron dengan nada bercanda.
Pelantikan Nusron Wahid sebagai Menteri ATR/BPN merupakan bagian dari reshuffle Kabinet Merah Putih yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto. Sebelumnya, Presiden Prabowo melantik 48 menteri dan 5 Kepala Badan di Istana Negara pada pagi hari, dilanjutkan dengan pelantikan lebih dari 50 wakil menteri pada siang harinya.
Upacara pelantikan dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, diakhiri dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan saling bersalaman di antara para pejabat yang baru dilantik.(Dia)
