Jakarta. Babak baru perseteruan PBNU dengan PKB dipertegas dengan penunjukan dua orang yang akan menindaklanjuti perebutan kembali partai tersebut. Melalui rapat pleno yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum PBNU, Gus Yahya di Jakarta, Minggu (28/07/2024).
Siapa kah mereka? Tentu tidak asal tunjuk untuk Menyusun scenario merebut kembali PKB ke tangan PBNU. Mereka yakni Wakil Ketua Rais Aam PBNU Anwar Iskandar dan Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni.
“Maka kemudian pleno memberikan mandat kepada dua orang yang pertama adalah Kiai Anwar Iskandar Wakil Rais Aam dan Bapak Amin Said Husni Wakil Ketua Umum untuk mendalami masalah ini,” tegas Gus Yahya.
Bukan tanpa alasan dasar penunjukkan kedua tokoh NU tersebut, ungkap Gus Yahya, keduanya merupakan mantan pengurus PKB di era Gus Dur sehingga paham betul mengenai sejarah pendirian partai.
“Pak Amin Said Husni ini adalah Wakil Sekjen di DPP-PKB yang pertama dulu dan juga beliau juga adalah anggota asistensi dari tim lima yang diberi mandat oleh PBNU waktu untuk mempersiapkan Partai Kebangkitan Bangsa,” ujarnya.
Gus Yahya menjelaskan, keduanya akan bekerja mendalami dan menelaah terkait masalah perebutan PKB. Diharapakan keduanya nanti memberikan rekomendasi-rekomendasi kepada PBNU mengenai langkah-langkah yang harus diambil selanjutnya.
Apa alasan PBNU antusias merebut PKB? Gus Yahya menyampaikan, penugasan tokoh NU tersebut karena belakangan antara PKB dengan PBNU terlibat konflik organisasi cukup tajam. Sehingga, banyak desakan dari anggota PBNU karena serangan dari elite PKB.
“Jadi karena akhir-akhir ini ada artikulasi-artikulasi yang secara sangat frontal dan sangat tajam terhadap PBNU dari arah Partai Kebangkitan Bangsa dan juga menyangkut berbagai macam perkembangan mutakhir yang merupakan dinamika hubungan di antara dua entitas ini,” ujarnya.
Apa kata Cak Imin? Wakil Ketua DPR RI ini menyatakan, dari awal PKB didirikan, disusun dan dibuat dari NU untuk diabdikan untuk rakyat dan bangsa Indonesia. “Jadi bukan untuk NU pribadi, tapi seluruh bangsa Indonesia, tapi untuk berkibarnya merah putih bagi kejayaan Indonesia,” ujar Cak Imin seperti dikutip dari Kompas.com.
Politisi cucu dari Kiai Bisri Sansuri ini meminta anggota legislatif nonmuslim PKB yang mengikuti Sespim Perubahan tersebut untuk angkat tangan. Cak Imin menilai seluruh pimpinan PKB menyatu dari seluruh latar belakangan daerah.
“Ini membuktikan PKB untuk seluruh rakyat Indonesia. Karena itu, mari kita niatkan setiap kelelahan yang kita abdikan, setiap waktu yang akan kita habiskan semuanya benar-benar untuk kepentingan rakyat Indonesia. Dengan niat yang tulus karena merah putih kita tidak terbang karena dipuja, tidak tumbang karena dihina,” pungkasnya. (Dia)