Kemenko PMK Angkat Bicara Terkait Persoalan PON XXI Aceh-Sumatra Utara

Nasional2092 Dilihat

Jakarta — Kemenko PMK memberikan penjelasan terkait beredarnya pemberitaan viral yang menyangkut agenda Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang saat ini sedang berlangsung di Aceh dan Sumatra Utara.

Warsito selaku Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga menjelaskan, perihal informasi di sosial media mengenai konsumsi yang tidak memenuhi standar, venue pertandingan yang belum selesai, bahkan pemukulan wasit yang dilakukan oleh atlet Sulawesi Tengah pada pertandingan sepak bola saat berhadapan dengan Aceh.

“Pemerintah pusat telah menyampaikan komitmennya dalam mendukung penyelenggaraan PON dengan dibentuknya Satgas Pengawalan PON XXI dan PEPARNAS XVII melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2024,” ujar Warsito saat melakukan wawancara dengan Radio Trijaya FM, pada Selasa (17/9/2024).

Perihal infrastruktur yang belum rampung dibangun, menurut Warsito secara fungsional venue sudah dapat digunakan untuk pertandingan, namun penataan kawasan venue masih belum siap dan akan dituntaskan hingga penyelenggaraan PON selesai.

“Perihal sikap wasit yang mencederai nilai-nilai sportivitas, Satgas PON memastikan hal tersebut tidak terulang lagi dan akan diberikan sanksi bagi yg melanggar. Selain itu, dalam PON ini perlu ditonjolkan prestasi-prestasi yang luar biasa, mengingat hingga saat ini telah terjadi 78 pemecahan rekor dari berbagai cabang olahraga,” jelas Warsito.

Rincian rekor olahraga nasional yang tercipta selama PON XXI Aceh-Sumatra Utara yakni dari cabang atletik 12 nomor, cabang renang 10 nomor, cabang selam kolam 13 nomor, cabang angkat berat 2 nomor, angkat besi 11 nomor, cabang panjang tebing 4 nomor, dan cabang menembak 26 nomor.

“Tapi ini akan menjadi catatan bagi kita, dilihat dari sisi tuan rumah, PON berikutnya akan diselenggarakan di Provinsi NTB dan NTT, maka akan dilakukan pendampingan sejak awal dalam persiapan, baik infrastruktur, tata kelola, dan persiapan lainnya demi terselenggaranya PON yang lebih baik,” tambahnya.

Warsito juga menyebutkan bahwa perlu melakukan pelatihan terhadap wasit atau juri agar dapat menjunjung tinggi nilai profesionalisme dalam memimpin pertandingan dan permasalahan yang sama tidak terulang lagi.

“Terakhir untuk para atlet, PON ini hendaknya menjadi titik balik untuk prestasi yang lebih baik, koordinasi lintas sektor berjalan maksimal dan dapat terselenggara dengan empat kategori sukses, yaitu sukses administrasi, sukses prestasi, sukses penyelenggaraan, dan sukses ekonomi,” tutup Warsito.(Dia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *