Surabaya – Ketua Presidium Penyelamat Organisasi dan Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (PO dan MLB NU) Abdussalam Shohib atau Gus Salam menanggapi santai pernyataan Pengurus Cabang NU (PCNU) Surabaya yang menolak pelaksanaan pra MLB NU.
PCNU bahkan berkoordinasi dengan kepolisian agar acara MLB yang rencananya digelar di Surabaya, Jawa Timur, dibubarkan.
Gus Salam menyebut penolakan tersebut merupakan hak PCNU Surabaya. Namun, ia menegaskan Presidium PO dan MLB NU juga memiliki hak sebagai warga negara untuk mengadakan kegiatan, berdiskusi dan berkumpul.
“Saya kira itu hak beliau-beliau menolak kegiatan. Kami juga warga negara yang sama untuk melakukan diskusi, berkumpul, dan berserikat yang tujuannya bukan untuk keburukan, tapi kebaikan menurut kami,” kata Gus Salam, Sabtu (7/12).
“Ya nanti kita akan tetap melakukan prosedur-prosedur yang sama, ya sesuai dengan aturan yang ada. Kalau memang perlu ada izin, ya kita akan masukkan izin. Apakah nanti diizinkan atau tidak, ya kita lihat nanti,” ujarnya.
Gus Salam juga menekankan pihaknya menghormati sikap PCNU Surabaya, tetapi Presidium PO dan MLB NU juga memiliki hak yang sama untuk mengajukan izin kegiatan tersebut.
“Yang jelas kita sesama warga negara, kita menghormati PCNU Surabaya menolak. Monggo, itu hak beliau. Kita juga punya hak untuk melakukan hal yang sama untuk minta izin terhadap agenda yang kita lakukan,” ujarnya
Pra MLB NU Digelar di Pesantren Tertua Surabaya pada 21-22 Desember
Menanggapi tudingan bahwa Presidium PO dan MLB NU ilegal dan tak sesuai dengan aturan organisasi, Gus Salam mengklaim langkah yang diambil pihaknya telah sesuai regulasi dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)
“Ya kan, MLB itu kan ada di AD/ART sehingga kalau ada aturannya, kan berarti upaya ke sana juga merupakan hal yang legal,” ungkapnya.
Menurut Gus Salam, rencana pelaksanaan MLB ini tidak hanya sah secara organisasi, tetapi juga didasari oleh prinsip-prinsip fikih yang sesuai.
“Ada kaidah fikih itu berbunyi lil wasail hukmul maqashid, perantara itu punya hukum yang sama dengan tujuan. Tujuannya MLB, MLB ada aturannya. Kalau ada aturannya, berarti kan boleh asal sesuai aturan. Maka upaya menuju ke sana juga upaya yang legal, itu menurut pandangan kami,” tegasnya.
Sebelumnya, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya meminta aparat kepolisian untuk mencegah dan membubarkan pelaksanaan Pra-Muktamar Luar Biasa (MLB) yang digelar di Surabaya, 20-21 Desember 2024.
Jajaran PCNU Surabaya yang dipimpin Ketua Masduki Toha pun mendatangi Polrestabes Surabaya.
Mereka melakukan audiensi dengan kepolisian serta menyampaikan surat permohonan pencegahan kegiatan Presidium Penyelamat Organisasi dan Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (Presidium PO dan MLB NU) tersebut.
“Alhamdulillah dalam pertemuan di atas Kapolrestabes Surabaya, bapak Kombes Luthfie Sulistiawan, sangat sependapat dengan PCNU Kota Surabaya. Beliau berharap agar tidak terjadi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Presedium PO dan MLB NU ini di Kota Surabaya,” kata Masduki, dalam keterangannya, Sabtu (7/12).
Masduki mengatakan aparat kepolisian bertekad menjaga kondisi Surabaya tetap kondusif. Pihaknya juga akan saling berkomunikasi secara intensif untuk melakukan pencegahan dan membubarkan pelaksanaan Pra-MLB NU.
“PCNU Kota Surabaya dan elemen lembaga yang dimiliki, juga akan mengawal pelaksanaan aksi terkait dari kemungkinan yang akan timbul, akibat bilamana telah terjadi pembiaran oleh siapapun sehingga terjadi pelaksanaan Pra dan/atau MLB NU di Kota Surabaya,” katanya.(Dia)