Jakarta – Siswanto, mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) mengungkapkan bahwa mayoritas anggota JI telah mengalami perubahan sikap dan pemikiran. Ia mengklaim bahwa lebih dari 80% mantan anggota JI yang pernah terlibat dalam kegiatan radikal telah menyatakan penyesalan dan mendukung pembubaran organisasi tersebut.
Siswanto menjelaskan bahwa proses perubahan ini terjadi melalui serangkaian upaya edukasi dan dialog yang intensif. Ia juga menyebutkan bahwa mantan anggota JI yang telah kembali ke masyarakat telah membentuk kelompok-kelompok kecil untuk saling mendukung dan mencegah terjadinya radikalisasi kembali.
“Mereka sudah mengalami proses pembinaan yang panjang,” ujar Siswanto dalam acara Penguatan Perspektif Korban dalam Peliputan Isu Terorisme yang diselenggarakan AIDA, Minggu (8/9/2024).
Menurut Siswanto, proses deradikalisasi yang dilakukan secara internal oleh JI telah membuahkan hasil signifikan. Ia menyebutkan bahwa mantan anggota JI telah memahami bahwa kekerasan dan tindakan radikal bertentangan dengan ajaran agama yang sebenarnya
“Kami telah melakukan sosialisasi secara intensif kepada anggota, menjelaskan bahwa apa yang mereka lakukan selama ini adalah kesalahan,” tambahnya.
Namun, Siswanto juga mengakui bahwa masih ada beberapa mantan anggota JI yang belum sepenuhnya meninggalkan ideologi radikal. Untuk itu, ia berharap pemerintah dapat memberikan fasilitas dan dukungan kepada mantan anggota JI yang ingin kembali ke masyarakat agar mereka tidak terjerumus kembali ke dalam kegiatan radikal. (Dhia)