Jakarta – Pengamat energi mengapresiasi Danantara yang tahap awalnya berfokus mendanai proyek strategis termasuk pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT). Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Center for Energy Security Studies (CESS) Ali Ahmudi Achyak.
“Pada proyek energi itu butuh investasi besar, tapi di kekuatan manajemen mengalami kendala. Maka penting membangun super holding (induk perusahaan) energi,” katanya saat berbincang dengan Pro3 RRI, Rabu (26/2/2025).
Menurutnya, dengan hadirnya Danantara ini juga dapat mendukung target net zero emission (nol emisi karbon). Sehingga menurutnya harus didukung terobosan baru ini.
“Dari sisi pengetahuan dasar kita membutuhkan Danantara ini. Target net zero emission ini harus berjalan dan didukung,” katanya.
Diketahui, pemerintah secara resmi membentuk BPI Danantara. Pada tahap awal Danantara berfokus mendanai proyek-proyek strategis, termasuk pengembangan Energi Baru Terbarukan.