Karawang – Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap atau PLTGU Jawa-1 yang telah beroperasi secara penuh pada 29 Maret 2024 ini menjadi PLTGU terbesar di Asia Tenggara. Proyek konsorsium Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), Marubeni, dan Sojitz ini menghubungkan pembangkit listrik bertenaga gas uap dengan fasilitas penyimpanan sekaligus regasifikasi LNG yang berada di atas sebuah kapal terapung atau disebut juga Floating Storage Regasification Unit (FSRU).
Dengan berbahan bakar LNG, PLTGU Jawa-1 memproduksi listrik bersih dengan kapasitas 1.760 Megawatt. Sedangkan FSRU memiliki kapasitas regasifikasi 300 MMSCFD yang pasokan gasnya berasal dari ujung timur Indonesia, Tangguh, Papua.
Teknologi single-shaft combined cycle gas turbine (CCGT) generasi terbaru membantu PLTGU Jawa-1 beroperasi lebih efisien dan menghemat biaya produksi listrik.
Dari sisi operasional, pembangkit ini juga memiliki teknologi black start capability yang memungkinkan untuk melakukan self start up, sehingga masa tunggu untuk proses sinkronisasi pada saat pemulihan apabila terjadi pemadaman listrik akan lebih cepat.
Bahan bakar LNG juga menjadikan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan PLTGU Jawa-1 lebih renda. Hal ini sejalan dengan upaya penurunan emisi karbon dari sektor ketenagalistrikan. PLTGU Jawa-1 diproyeksikan akan menekan emisi karbon sebesar 3,3 juta ton setara CO2 per tahun.
Ditambah lagi, pembangkit ini menggunakan teknologi closed loop cooling tower system yang meningkatkan kehandalan dalam mengurangi volume penggunaan air laut dalam hal mendukung operasional pembangkit.
Beroperasinya PLTGU Jawa-1 akan menjadi titik pencapaian penting bagi Pertamina dan sekaligus menambah portofolio pemanfaatan energi bersih dalam bisnis Pertamina. Gas alam berperan sangat strategis untuk dalam periode transisi energi, di mana akan turut mendukung ketahanan energi nasional.
“PLTGU Jawa-1 menjadi salah satu pilar transisi energi kebanggaan Pertamina maupun Indonesia, karena tidak saja kapasitasnya yang terbesar di Asia Tenggara, tapi juga teknologi canggih yang digunakannya memberikan banyak sekali kelebihan baik dari aspek operasional, finansial, dan lingkungan. Selain itu, sebagai salah satu proyek strategis nasional, PLTGU Jawa-1 akan sangat mendukung ketahanan energi nasional,” ujar Corporate Secretary Pertamina NRE Dicky Septriadi di sela-sela Site Visit Media di Jawa Satu Power, Cilamaya, Karawang, hari ini.
Pada kesempatan yang sama, General Manager PLTGU Jawa-1 Rudy Smith mengatakan bahwa PLTGU Jawa-1 memiliki peran strategis karena lokasi terletak di pusat beban jaringan listrik Jawa-Bali.
Hal ini mampu mengurangi potensi rugi hilang listrik pada saluran transmisi dalam proses pengiriman listrik untuk wilayah industri dan masyarakat karena dapat dengan cepat memberikan pasokan listrik secara efisien ke grid jaringan yang berlokasi di Cibatu Baru, Bekasi.
PLTGU Jawa-1 menjadi salah satu milestone penting yang tercipta atas sinergi BUMN, yaitu Pertamina dan PLN, serta dengan mitra internasional, yang memiliki komitmen tinggi untuk bersama-sama mewujudkan transisi menuju energi bersih di Indonesia.
Pertamina NRE berkomitmen kuat untuk menjalankan amanah mendukung ketahanan energi nasional, sekaligus melakukan transisi energi yang adil dan berkelanjutan melalui pengembangan energi bersih untuk mencapai Net Zero Emission 2060. (Dia)